[Backpacker] – Gugusan Granit di Tanah Laskar Pelangi – Belitung Part 1

 

1 Juni 2017, Perjalanan ke Tanah Laskar Pelangi dimulai. Sebenarnya trip kali ini sedikit dadakan. Sekitar bulan Januari 2017, Ci Lili memberitahu ada promo Garuda. Well karena belum pernah naik Garuda, jadilah kita dengan tiba tiba menyebut Belitung, karena juga komporan dari sana sini dan juga belum pernah menginjakkan kaki di sana. Dipilihnya tanggal 1-4 Juni 2017 pun karena ada tanggal kejepit disana. Meskipun saat itu bulan puasa, tapi tak menyurutkan niatku menengok Tanah Laskar Pelangi ini. Kita berangkat dengan rombongan kecil 4 orang, Gw sendiri, Ci Lili, Ci Yen, dan Ojan. Perjalanan ke bandara biasa saja sampai gw tiba di Terminal 3 Ultimate. Bandara ini beda dan besar. Rapi karena gw pikir bandara baru yah, gw ketemu sama Ci Lili dan Ci Yen, setelah mereka sarapan, kami pun bergegas menuju waiting room, tidak lama kemudian terbang.

Sebelumnya kita sudah booking dan prepare tempat penginapan dan juga mobil dan sewa kapal agar disana tidak keteteran. Untuk penginapan kita memilih Harlika Jaya karena dekat pantai dan harganya yang murah, untuk mobil kita dari Mulya Tour sewa mobilio matic dan boat dari rekan Mulya Tour juga dengan pengemudinya pak Suhadi. Pada akhir cerita akan kita share contact dan perincian biaya saat di Belitung.

Skip skip, sampailah kami di bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan. Cuaca saat itu sedikit mendung. Pak Nopi, driver yang mengantarkan mobil sudah stand by di bandara menunggu kami. Setelah menyerahkan kunci, kami pun bergegas ke pelabuhan untuk tour Laut. Jalan di sana sepi saat itu dan tidak ada macet, jadi sekitar satu jam sudah sampai di Pelabuhan dan sudah ditunggu oleh pak Suhadi. Setelah bersiap siap dan ganti pakaian, kami pun segera meluncur.

Cuaca saat itu kurang mendukung karena mendung dan sedikit berangin. Namun karena besok harinya adalah hari Jumat, jadi kami memilih hari ini saja untuk pergi ke pulau nya. Pulau pertama yang dikunjungi adalah Batu Garuda, sebetulnya bukan kepulau, cuma melewati saja karena pulau tidak bisa disinggahi. Pulau kedua yang dikunjungi adalah pulau pasir yang merupakan gundukan pasir putih ditengah laut. Tidak terlalu besar namun bagus untuk spot foto. Sayang nya hari itu tambah tidak bersahabat. Angin disertai gerimis menghampiri, haripun terasa gelap karena awan hitam yang bergerak cepat. Tidak lama, kamipun naik kapal lagi dan singgah di pulau Kepayang. Pulau ini ada warung makan, yang singgah makan gak makan akan kena tarif 15 ribu per orang, free ambil teh. Karena gw dan ojan puasa, jadi kami cuma berteduh saja. Ci Lili dan Ci Yen yang sekalian makan siang. Tidak banyak yang bisa di explore dari pulau ini karena cuma pulau untuk singgah makan saja. Saat itu cuaca benar benar tidak mendukung karena hujan gerimis disertai angin membuat ombak yang tinggi. Lama kami berada di sana, sekitar pukul 13, hujan pun reda, kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan.

Ditengah perjalanan menuju pulau Lengkuas, angin dan hujan datang kembali yang membuat ombak yang lumayan tinggi. Kami memutuskan untuk kembali untuk alasan keselamatan. Sebelum kembali ke daratan, kami singgah lagi ke satu pulau yang bernama Pulau Kelayang. Pulau ini berseberangan dengan Pulau Garuda. Banyak hal yang bisa dilakukan disini selain bermain di pantai, kami juga masuk ke hutan ditemani oleh co Pilot kami. Menyusuri hutan ternyata didalamnya terdapat gugusan batu yang besar. Banyak sekali, ada tempat kita bisa memanjat ke batu dan melihat sekeliling. “Wah ini cocok untuk berjemur seandainya tidak hujan” kata gw. Yah seharian gerimis tak juga berhenti, jadi kesempatan berfoto pun banyak terbuang. Tempat ini menurut gw salah satu tempat unik dan must visit ya karena spot foto yang bagus dengan backgroun batu granit raksasa. Tak lama, kami pun kembali berfoto di pantai kemudian memutuskan untuk kembali.

https://www.instagram.com/p/BU0RuzDBfqa

https://www.instagram.com/p/BUzHfxRherc/?taken-by=ilhamtaw

https://www.instagram.com/p/BU232EohLI_/?taken-by=ilhamtaw

Setelah mengeringkan diri, kami pun bergegas menuju ke Hotel untuk mandi. Hotel Harlika Jaya terletak di sudut jalan tepat di pinggir pantai Tanjung Pendam. Pantai ini salah satu pantai yang cocok untuk menikmati sunset. Namun saat itu sunset tidak ada karena hujan yang semakin deras. Bahkan selama perjalann hujan tak kunjung berhenti. Setelah berganti pakaian, kami pun lanjut untuk cari menu berbuka. Saatnya hunting makanan yaaaaaaaaa….

Hari pertama kami mengicipi makanan khas belitung, Mie Belitung di warung Mie Atep. Sekilas rasanya seperti mie Ongklok di Wonosobo, bedanya kuah nya berasa udangnya. Cukup enak mie nya dengan tambahan timun dan tahu yang dipotong. Karena belum kenyang, kami lanjut makan Gangan, yah ini makanan khas belitung juga. Muter muter karena kami cari tempat yang banyak referensi di internet. Kami makan di RM Sari Gangan, tempatnya agak susah dijangkau karena berada di lingkungan perumahan, tapi tempat makan nya nyaman dan cukup luas. Kuah yang asam dan segar rasanya sangat cocok dengan situasi gerimis ini. Gw termasuk penggemar seafood apalagi kalau dimasak kuah seperti ini. Mantap lah. Pokoknya jangan lupa kalau ke belitong gak sah kalo ga icip gangan ini. Opsional bisa ditemani ikan kecil kecil yang di goreng garing. Mantapp.

Gambar gangan Pinjem dari https://zilko.wordpress.com/

gangan

Belitong Part 2

Tinggalkan komentar